Senin, 20 Februari 2012

trip gratisan dr KHI di Bulan Februari - Jelajah Menteng

Sejak th 2008 gw sudah bergabung dengan komunitas Historia Indonesia (KHI). Sejak itu pula gw banyak belajar tentang sejarah bangsa ini. Awal tahun 2012 ini kegiatan KHI agak sepi, mungkin itu terkait juga dengan kesibukan akang asep (founder KHI) yang berkutat dengan tesisnya. Hal ini pula yang kemudian mengelitik gw untuk ngomporin beberapa volunter KHI bikin trip.

Orang yang jadi sasaran kali ini adalah Diaz. Hasil chating membuahkan kesepakatan utuk bikin wisata gratisan ke Menteng. Kenapa Menteng? simple sih pertama, gw abies baca sebuah novel sejarah (minjem ama diaz) yang salah satu setingannya di menteng, dua KHI udah pernah ngadian acara kesana tp udah lama banget sekitar 2010, ketiga Menteng itu ada di pusat kota, banyak dari kita yang sering banget meluncur di ruas ruas jalan menteng tp gak banyak orang yang tau kalo menteng itu juga mempunyai sejumlah bangunan bersejarah.

Hari yang dipih adlah tgl 19 Februari 2012.Dua minggu persiapan di isi dengan berbagai macam debat dan diskusi antara gw dengan sang PJ yaitu diaz plus nyari bahan-bahan materi dan juga mengurus ijin.

H-7 SURVEYYYYYY



Selah menunggu cukup lama, diaz pun dateng ngejemput gw dan langsung capcus ke gedong juang. Acara Survey ini dimulai cukup ngaret maklum masih maen tunggu-tuangguan dan nunggu gw selesai ngobrol sama si aryo (udah lama gak ketemu sama berondong satu ini). Kok nunggu gw? ya iyalah kan yang mau ngasih materi gw.. wakkawkawkawkawk (sok senior).

Survey dilakukan sesuai dengan jalur yang akan dilalui. Tapi ada 3 titik yang terpaksa kita skip karna waktu nya gak cukup. Selain survey gw n diaz dibantu ata dan aryo sekalian ngurus perijinan masuk ke beberapa gedung bersejarah.

overall gw seneng sama survey kali ini. Banyak muka-muka baru yang sukarela jadi volunteer KHI. Sebenernya mungkin ini bukan kali pertama mereka ikut acara KHI tp udah cukup lama gw ngilang dan sibuk ngetrip sana dan ngetrip sini membuat gw gak kenal sama volunteer2 ini.


H-3 Peserta oh Peserta

Event gratisan yang di informasinya diunggah di EPBE ini tenyata di minati banyak orang. Terlebih lagi dengan dimuatnya informasi trip ini di beberapa situs berita onlen makin membuat peserta membludak. Diaz sih seneng banget, dalam tempo 3 hari peserta terdaftar udah 200 orang dan masih terus bertambah. Banyak calon peserta yang kemudian protes karena sms gak dibales sama kami. dan gw, diaz serta teteh rika pun cuma bisa minta maaf atas itu. 


H-2 Guide mana Guide

Yak H-2 dan peserta pun makin beringas mendaftar. Protes-protes di Event oleh peserta yang belum mendapat nomor urut makin banyak dan gw makin strees karna Guide yang tersedia cuma 6.. iya cuma 6 loh.. dan mulailah gw dan diaz ber gerilya mencari tenaga tambahan. H-2 peserta mencapai 270 orang dan diaz masih menginstruksikan untuk terus menerima pendaftaran sedangkan gw udah teriak teriak minta ditutup.

Hasil diskusi akhirnya memutuskan agar pendaftaran ditutup. Mengingat guide dan crew yang tersedia cukup terbatas dan nantinya agak gak nyaman juga sih buat peserta kalo kebanyakan. Bisa ajah 1 guide pegang 50 orang tp bagi gw itu gak akan efektif.


H-1 Briefing oy briefing

Dari jam 5 sore crew udah pada nongol di beskem untuk briefing sedangkan gw masih tidur2an dengan manisnya. Wak entah kenapa gw males banget gerak. 

Jam 6 diaz sms nanya gw dimana dan minta gw secepatnya dateng sedangkan dia sendiri udah di beskem cuma mau jalan lagi nyari buku tentang Menteng.

Jam 8.30 malem gw baru nyampe beskem dan langsung cengar-cengir. (sumpah gw punya alesan sendiri kenapa sengaja dateng telat). Dateng langsung duduk manis nyimak yang lg brifing sambil buka-buka bahan.

Jam 10 malem brifing kelar dan semua pulang. yang tinggal cuma gw yang emang mau nginep, diaz dan ipung. trus kita pun kembali buka2 materi dan belajar buat besok. Jam 12 diaz dan ipung nyerah dan pulang. Gw pindah ke kamar teh rika dan kembali belajar disana sama teteh sampe jam 2.30 dini hari.


The Trip

Jam 6 pagi semua udah siap, ica dan ipung juga udah dateng dan perlengkapan langsung dinaikin ke mobil. gw yang kebagian mandi paling belakang jd yang paling belakangan juga siapnya. Wakakakakkakakakaka ngantuk kakak mohon dimaklumi. Jam 6.30 kita mulai jalan ke Gedong Juang. Tapi pagi Hari ini gak seperti pagi-pagi biasanya. Biasanya jam segitu matahari udah senyum-senyum genit tp udara pagi itu cukup gelap. Cuma bisa berharap gak akan ujan.

Yak harapan tinggal harapan ketika mobil medekati wilayah menteng, ujang rintik rintik turun dan terus bertambah lebat. begitu sampe volunteer yg dateng baru dwi dan rombongan dari beskem. peserta pun sedikit. Cuma bs bengong gw saat itu. Clingak clinguk nyari diaz tp dia belum dateng. Gw sms ternyata ke ujanan dan kemudian gw banyak dapet sms dari volunteer yang terjebak ujan dimana-dimana. Makin hopless.




Jam 8an peserta udah lumayan plus ada beberapa volunteer yang menerjang hujan untuk datang. Teman-teman Media pun mulai berdatangan. Tercatat ada 4 Stasiun TV yang meliput kegiatan kami. Setelah di bagi kelompok ternyata ada 3 kelompok. Peserta pun langsung digiring ke ruang audio visual untuk menonton. semua volunteer lalu diperkenalkan. Setelah itu peserta pun disuguhi Film tentang sejarah keberadaan Gedung Joang 45.




Gw pun segera mengajak Diaz, Billi, Aryo dan ipung untuk sedikit mengupdate materi guiding mumpung peserta lg nonton berarti ada kesempatan untuk sedikit mengintip ruangan utama Museum ini. Kali ini gw minta yg mandu itu billi dan Ipung (mereka baru sekali ini mandu). Dan gw akui saat itu penampilan mereka OK. kelar keliling museum gw langsung narik tangan diaz dan ngajak dia ngobrol kemudian kita sepakat untuk gak turun ngeguide hari itu. Kami mengutamakan guide baru saja (biar regenerasi dan kami pun tak merasa khawatir dengan pengetahuan mereka). Tapi berhubung kelompoknya ada 4 akhirnya terpaksa turun juga wkakkawkawkawkawkwakawkawak Gw dan Diaz duet maut pegang kelompok 1. disusul aryo menjadi guide di kelompok 2, Ipung kelompok 3, billi di back up teh rika pegang kelompok 4.

Jam 9an kami mulai jalan. Sebagai pemdu kelompok 1 (dengan pita Hijau) gw langsung menggiring kelompok hijau menuju gedung utama museum joang. Di depan, sebelum masuk gw sempat menerangkan 
sejarah gedong juang 45 dengan sebelumnya kenalan dulu dong. Gedung ini berdiri sejak tahun 1920 yang pada awalnya diperuntukakan bagi sebuah Hotel. Namanya Hotel   Schomper dan merupakan hotel termewah di pinggiran batavia saat itu. Kenapa namanya Schomper ya karna pengelola sekaligus pemilik hotel ini adalah keliarga LC. Schomper. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini diambil alih oleh pemuda Indonesia untuk selanjutnya difungsikan  sebagai kantor jawatan propaganda Jepang yang kalo bahasa kerennya Gensedenbu Senenbu. Nah disinilah kemudian para pemuda Indonesia menerima pendidikan politik yang kesemua kegiatannya dibiayai penuh oleh Jepang. Setelah kemerdekaan gedung ini pun kembali beralih fungsi menjadi gedung kemetrian pengerah tenaga rakyat dan disusul dengan kantor Dewan harian Nasional 45 dan sejak 19 Agustus 1974 Gedung ini menjadi Museum.




Kemudian gw pun mengajak kelompok hijau memasuki ruang demi ruang di Museum Joang 45. Sesuai kesepakatan antara gw dan diaz maka gw akan memandu di museum sedangkan diaz akan memandu di gedung-gedung dan sepanjang jalan saja. namun sepertinya kesepakatan tidak berjalan semestinya.. Diaz yang kemudian disibukkan dengan mengatur ini dan itu menyebabkan gw lah yang memandu di semua rute. Untuk di Museum Juang Diaz berperan sebagai co guide gw dan tentunya Time Keeper yang GALAK. agak bete sih merasa di buru-buru karna group berikutnya sudah mau masuk ke museum juga. Sebantar-bentar di cut di suruh pindah ruangan.. :hammer  Gak sukanya di buru-buru tuh bikin pala gw puyeng... harus memilah milah infomasi mana yang gw bs berikan dan mana yang gak usah diberikan plus engap yee ngomongnya kudu cepet-cepet.

Trus ada apa aja di Museum Joang???

Ruang pertama adalah menceritakan tentang Nusantara yang menjadi penghasil rempah-rempah dna menarik datang bangsa eropa dan berujung pada Penjajahan Belanda. Keterangan dapat diperoleh dalam sejumlah poster disana. Terdapat pula Pedang dan Lukisan pangeran Diponogoro, serta tanda-tanda jasa dari Chaerul Saleh (tokoh pemuda menteng 31). Beranjak ke ruangan berikutnya terpampang sejumlah poster-poster propaganda Jepang yang ketika datang ke Indonesia mengaku sebagai saudara tua nya Indonesia. Ruang kedua berisi segala informasi tentang penjajahan Jepang. Dari mulai seragam yang dikenakan oleh tentara PETA, berabgai poster yang menggambarkan penyerahan kedaulatan belanda di Kalijati, lalu berbagai goa jepang yang tersebar di indonesia, plus samurai dengan 3 ukuran. Samurai yang paling pendek dipergunakan oleh tentara Jepang untuk Harakiri dalam keadaan terdesak.








Ruang berikutnya adalah ruang seputar peristiwa proklamasi. Gak banyak yang bisa gw ceritakan di ruangan ini karna peristiwa nya sendiri akan gw ceritakan di museum perumusan naskah proklamasi (naspro). Ada lukisan bung karno dna bu fat, beberapa diorama dll. Ruang berikutnya adalah ruang yang kalo gw sebut sih ruang diplomasi. Isinya berbagai informasi perundingan-perundingan yang pernah diikuti oleh Indonesia. perundingan-perundingan itu lebh banyak yg merugikan loh. dan membuat wilayah NKRI pun terpecah pecah sehingga pada akhirnya pemerintah saat itu mengeluarkan kebijakan ORI dan ORIDA..  apaan tuh ori dan orida????? ori adalah oeang republik indonesia dan orida adalah oeang republik indonesia daerah. mengingat wilayah RI saat itu yang terpecah-pecah menyebabkan sulitnya sirkulasi uang ori dan dikeluarkanlah kebijakan orida.

ruang terakhir adalah ruang memorabilia. disini kita bs melihat replika tandunga bapak Sudirman, barang-barangd ari DR. Moestopo (tokoh pada kejadian 10 november di Syrabaya), bambu runcing, seragam TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar), berbagai poster dan foto, berbagai perlengkapan perang dll.







Di halaman belakang gedung ini terpampang tiga buah mobil.

Mobil 1 berwarna hita dengan plat nomer kendaraan REP 1 merupakan mobil dinas pertama presiden Soekarno. Mobil dengan merk Buick Eight keluaran tahun 1939 ini didapat dari hasil rampasan. yak asisten beliau yang bernama sudiro kebetulan kenal dekat dengan supir salah satu pejabat perkeratapian jepang. saat itu sudiro berfikir jika diperlukan sebuah mobil untuk presiden. maka pergilah sudiro menemui sang supir. Ketika bertemu sudiro pun langsung meminta kunci mobil tersebut dan supirnya diminta untuk pulang kampung. Setelah itu ia pun bingung karena sebenarnya dia gak bs nyetir mobil. Ia pun segera memanggil pemuda lain untuk membawa mobil tersebut ke rumahnya. Mobil itu disembunyikan sementara di rumah sudiro untuk kemudian diserahkan ke pemerintah ketika suasana sudah kondusif.




Lain lagi cerita yang dimiliki si putih Desoto. Mobil keluaran tahun 1938 ini adalah mobil dinas Wakil Presiden pertama RI. Hal itu terlihat jelas dari plat nomor kendaraanya REP-2.  Mobil yang satu ini merupakan pemberian seorang pengusaha ternama saat itu yaitu oleh Djohan Djohor. . Mobil itu diberikan kepada Wakil Presiden, karena pengusaha tersebut ingin membantu mobilisasi perjuangaan bangsa Inddonesia, dan juga untuk menghindari perampasan dari pihak militer Jepang.









Selain kedua mobil itu masih ada 1 mobil lagi yang bernilai sejarah. Mobil sedan hitam bermerk Imperial milik Presiden Soekarno. Ini adalah mobil pribadi beliau. Nah yang menarik, mobil ini menjadi saksi atas peristiwa Cikini. yaitu peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno. Mobil tersebut  di lempar granat saat Soekarno sedang melintas di daerah Cikini Menteng, Jakarta Pusat guna menghadiri acara pentas seni di sekolah perguruan cikini dimana dua anak beliau saat itu direncakan akan tampil mengisi acara.  Soekarno sendiri selamat dari peristiwa itu, sedangkan pintu mobil bagian tengah rusak akibat terkena granat tersebut. 




Puas berfoto dengan mobil-mobil yang memiliki sejarah, gw kembali mengajak peserta untuk menuju bagian depan Museum Joang. Kali ini kami berfoto bersama. nah begini nih foto jadinya.


..................bersambung............................




Foto by: Jarvik, Dini, Francis


Liputan tentang acara ini:

http://jakartakita.com/2012/02/20/jakarta-heritage-trails-menjelajah-kota-taman-pertama-di-indonesia/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar