Jumat, 03 Februari 2012

Berspooky ria bersama di URBANDUNG LEGEND



 Jelajah Pusaka ini sebenernya merupakan bagian dari rangkaian Temu Pusaka 2010 yang diadakan di Bandung pada bulan September lalu. Kebetulan kantor gw yang bikin Temu Pusaka ini. 

Jelajah pusaka Urbandung Legend dimulai segera setelah peserta selesai menonton pertunjukan angklung  Udjo. Peserta berkumpul di taman Belitung yang berada di depan SMA N 5 Bandung. Peserta berjumlah 36 orang dan dibagi kedalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok dipandu oleh seorang guide dari Bandung Trails.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah SMAN 5 Bandung. Konon kabarnya terdapat mahluk halus yang cukup popular dimasyarakat yang berdiam di gedung sekolah 2 lantai tersebut. Adalah Nancy, seorang noni Belanda yang sempat bersekolah di gedung yang kini menjadi SMAN 5 Bandung. Nancy menjalin hubungan cinta dengan seorang pribumi. Saat itu adalah sebuah hal yang tabu dan terlarang jika seorang keturunan Belanda menjalin cinta dengan pribumi. Nancy yang putus asa kemudian mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di Toilet sekolah. Sampai saat ini Nancy kerap memunculkan dirinya dalam wujud Wanita Belanda lengkap dengan pakaian dan aksesoris noni Belanda di Toilet sekolah dan di Jendela dilantai dua yang terlihat dari jalan besar. Jika ada orang yang ingin bertemu dengan Nancy dapat melakukan ritual berupa berjalan mengelilingi komplek sekolah sman 5 dan 3 Bandung sebanyak 3 kali pada malam hari disertai niat yang kuat untuk bertemu Nancy.










Perjalananan dilanjutkan dengan memasuki sebuah kawasan yang saat ini dikenal dengan kawasan militer. Terdapat beberapa gedung tua dan taman-taman yang rindang dengan pepohonan. Konon di taman tersebut kerap bermunculan mahkluk halus seperti pocong, kuntilanak dan lain-lain. Makluk tersebut kerap mengganggu pengendara yang lewat pada malam hari. Ada sebuah gedung berarsitektur yunani dengan tiga buah patung pria tanpa kepala di depannya. Konon 1 dari 3 patung tersebut kerap meninggalkan gedung tersebut dan berjalan-jalan.









Pemberhentian selanjutnya adalah Rumah Kentang. Dinamakan rumah kentang karena disekitar rumah tersebut tercium aroma kentang yang cukup menyengat. Peserta pun dapat mencium aroma kentang. menurut cerita, dahulu rumah itu dihuni oleh seorang keluarga yang memiliki anak kecil. Saat itu sang ibu sedang merebus kentang di sebuah panci yang besar sambil menggendong anaknya, namun naas sang ibu terpeleset sehingga anaknya yang masih bayi itu tercebur ke dalam panci dan meninggal. Sejak saat itu aroma kentang selalu tercium di sekiatar rumah tersebut. Cerita lain mengatakan jika bau kentang adalah bau dari pocong. Beberapa orang yang mempunyai indra keenam percaya jika banyak sekali pocong yang berdiam di sekitar rumah kentang bahkan guide kami pun mengatakan dari seluruh spot yang dilalui oleh jelajah Urbandunglegend, rumah kentang mempunyai aura mistis yang paling kuat. Saat ini Rumah kentang dihuni oleh sebuah keluarga. Namun keluarga tersebut sangat menutup diri dan tidak mau di ekspos.








Penjelajahan dilanjutkan dengan melewati taman Maluku. Di taman ini terdapat sebuah patung berbentuk Pastur. Menurut cerita pastur ini menyebarkan agama Kristen di daerah Sumatera. Namun pada suatu saat sang Pastur bermaksud untuk pergi ke daerah semarang dengan menggunakan pesawat. Namun sayangnya pesawat itu jatuh di daerah priayang. Untuk mengenang pastur tersebut diuatlah sebuah patung di taman Maluku. Konon kepala sang pastur bisa mengikuti mata orang yang memandangnya, dan patung tersebut dijaga olah seekor anjing yang tak kasat mata. Setiap jam 12 siang, sesaat setelah misa maka lonceng gereja katedral akan berdentang dan sang Pastur pun akan menganggukan kepalanya seraya mengucapkan “ AMIEN” sebanyak dentangan lonceng.











Pemberhentian selanjutnya adalah di kawasan Bahureksa. Konon di kawasan ini terdapat sebuah ambulan yang cukup legendaris dan sudah difilmkan dengan dibintangi oleh SUSANA. Sebenarnya Bahureksa merupakan sebuah kawasan pemukiman. Di sana ada sebuah rumah yang dihuni oleh sebuah keluarga. Pada suatu hari rumah tersebut kedatangan perampok dan dengan sadisnya para perampok tersebut membunuh satu semua penghuni rumah. Satu-satunya yang selamat adalah sang pembantu. Lalu si pembantu pun menelfon Rumah sakit untuk minta dikirimkan ambulan. Namun karena banyaknya korban maka ambulan pun akhirnya harus bolak-balik beberapa kali. Mayat terakhir yang diangkut oleh ambulan adalah mayat si pembantu yang kemudian ikut bunuh diri dikarenakan sayang nya dia kepada majiaknnya. Namun sayangnya ambulan itu mendapat kecelakaan saat mengangkut mayat si pembantu. Sejak saat itu ambulan selalu kembali bahkan berada di rumah yang berada di kawasan bahureksa. Pernah ada yang mencoba memindahkan ambulan tersebut namun selalu dan selalu kembali lagi. Salah seorang satpam di tempat itu mengatakan bahwa pada tengah malam, ambulan tersebut sering berjalan mondar-mandir di jalana Bahureksa padahal secara logika itu merupakan hal yang tidak mungkin mengingat mesin nya dan juga roda nya sudah tidak ada lagi. namun saat ini penampakan dirumah dan ambulan tersebut sudah jarang terjadi sejak rumah dan ambulan tersebut dijadikan distro dan ramai dikunnjungi.












Berikutnya peserta menuju sekolah SMP St. Aloysius. Sekolah ini pada zaman jepang sekitar tahun 1942-1945 pernah dijadikan camp tahanan bagi para tentara Belanda. Perlakuan kejam pun diterima oleh para tentara Belanda di ruang basement gedung sekolah ini. Sampai saat ini di sekolah st. Alysius kerap bermunculan sosok-sosok makluk berpakaian tentara belanda maupun jepang. Pintu ke basement di gedung ini masih ada namun di tutup oleh pihak sekolah. Suara-suara erangan kesakitan sering terdengar di sekolah ini baik siang ataupun malam.

Penjelajahan berakhir di sebuah restoran bernama Gampoeng Aceh. Para peserta disuguhi Teh Tarik dan Nasi goring Khas Aceh. Setelah beristirahat yang cukup, makan, minum dan berbincang-bincang, peserta pun kembali ke Bumi Sangkuriang.







foto: dokumentasi pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar