Jumat, 20 Oktober 2017

Bangkok, perjalanan impian bersama sahabat #AAGOMakeItReal

Kata orang travelling itu bukan semata masalah destinasi tetapi dengan siapa kamu pergi. Saya setuju dengan ini, bahkan kesenangannya sudah dimulai sejak tahap perencanaan. Dan, Bangkok akan menjadi tempat yang menyenangkan untuk berjalan bersama sahabat.
***

“Kenapa kamu akhirnya mengurus paspormu yang hilang?” tanya  Angga, sahabat saya sejak kami masih berseragam putih abu-abu.

“Bukankah selama ini kamu malas mengurusnya, dan takut dengan perkataan orang mengenai dendanya.” Sambung Angga lagi.

Saya menunduk, mengaduk-aduk teh leci kesukaan dan menyesapnya pelan-pelan. “Entahlah, saya mungkin ingin melangkah lebih jauh.” Jawab saya sambil mengangkat bahu. Saya tahu pasti tak mudah menabung untuk melihat negeri-negeri lain. "Tak ada salahnya bersiap, kan.” Kata saya lagi.

Angga tersenyum, lalu terdiam sambil memainkan kopi dalam cangkir. "Saya ingin ke Bangkok," katannya. 

Pernyataan tiba-tiba itu tak lagi membuat saya terkejut. Sejak lama saya mengetahui Angga ingin menginjakkan kaki di negeri gajah putih itu. Selembar foto sang ayah di depan Grand Palace yang menjadi pemicunya. Satu-satunya benda kenangan akan ayahnya. 

"Hei, bagaimana jika kita wujudkan impianmu itu," kata saya. 

Tangan Angga seketika berhenti mengaduk, matanya terbelalak dan senyum seketika merekah di bibirnya. Bagaikan boneka kucing keberuntungan, kepalanya terus mengangguk-angguk. “Kita harus ke Grand Palace” katanya. Lalu menyodorkan gawainya pada saya. Ternyata, ia bahkan sudah melakukan berbagai pencarian informasi selama ini. Layar gawai menampilkan paket perjalanan selama 3 jam dari www.airasiago.co.id. Menarik juga pikir saya sambil membayangkannya. Saya akan dijemput di hotel lalu diajak mengunjungi kompleks tempat tinggal raja Thailand ditemai seorang pemandu. Sepanjang perjalanan saya akan diceritakan mengenai arsitektur yang menghiasi istana yang dibangun tahun 1782 itu. Selain itu, jelas saya akan membayangkan bagaimana terharunya Angga bisa menginjakkan kaki di sana. Dan, mungkin saja ia akan membuat rekonstruksi foto milik ayahnya.

Foto diambil dari: www.airasiago.co.id


“Pasti, Grand Palace akan masuk itinerary kita untuk hari pertama,” kata saya dengan yakin. Saya mengembalikan gawai milik Angga lalu membuka situs www.airasiago.co.id di gawai saya sendiri. Meneliti satu demi satu rekomendasi atraksi wisata yang terdapat di dalamnya.

”Mari kita buat itinerary-nya!” Ajak saya pada Angga. Kami memutuskan untuk mengambil paket bundling tiket pesawat sekaligus hotel. Alasannya sederhana, selain murah tentu saja karena kami malas untuk mencarinya secara terpisah. Kami ingin tiba sedini mungkin di Bangkok, agar dapat lebih banyak waktu untuk mengekplorasi kota ini. Untuk penginapan kami juga bersepakat untuk memesan hotel yang berada di pusat kota dan Shangri-La Wing, Deluxe River ViewRoom, 2 Twin Beds adalah pilihan kami. Warna warni lampu kota akan memanjakan mata kami saat malam tiba. Selain itu, kami juga berencana memesan transportasi bandara melalui www.airasiago.co.id untuk menuju ke hotel. Ini adalah pilihan terbaik, ketimbang mengurusnya di sana atau menggunakan transportasi umum. Kami hanya takut nyasar. Setelah menitipkan koper, kami hanya perlu menunggu jemputan untuk menuju Grand Palace.

Shangri-La, www.airasiago.co.id


Wah, ada Sea World versi Bangkok, nih.” Kata saya dengan mata jenaka. Angga membalas dengan anggukan. Sebagai pecinta bawah air, kami tak mau melewatkan tempat ini. Suasanya dalam wahana aquarium terbesar di Asia Tenggara ini terkesan damai. Menyusuri terowongan yang meliuk secara perlahan seakan membawa kami kedunia lain. Bayangkan, ada 30,000 satwa laut yang siap bercengkrama. Ini akan jadi pengalaman yang menyenangkan, pikir saya.


Sea Life Bangkok Ocean World, www.airasiago.co.id



Untuk makan siang hari pertama kami memilih untuk berburu Mango Sticky Rice demi memuaskan rasa penasaran akan rasanya. Tak perlu makanan berat karena saya tertarik untuk menyeret Angga mengikuti kursus memasak makanan khas Thailand di Blue Elephant Cooking School. Kesempatan langka yang tak boleh dilewatkan, bertemu dan diajari memasak oleh koki-koki hebat di Thailand. Siapa tahu, setelah ini saya bisa menjadi peserta kompetisi memasak, kan. “Lihat, kita akan disuguhi minuman herbal khas dan memasak 4 hidangan,” kata saya. Jadi, pasti perut ini akan kenyang dengan hasil masakan sendiri.

Kursus memasak di Blue Elephant Cooking School, www.airasiago.co.id



“Ok, karena kamu sudah memilih kegiatan sore, saya akan memilih untuk malam harinya,” kata Angga. “ Bagaimana jika kita melihat pertunjukkan Siam Niramit,” sambungnya. 

Saya tentu saja meyetujuinya. Selain alam, budaya tentu saja menjadi hal yang diincar ketika mengunjungi sebuah negara. Mempelajari budaya Thailand dengan suguhan yang memanjakan panca Indra seperti yang terdapat dalam paket rasanya menjadi pilihan yang sulit untuk ditolak. Apalagi ada fasilitas penjemputannya pula.

Pertunjukkan Siam Niramit, www.airasiago.co.id


Hari ke-2, kami sepakat untuk menghabiskan hari bermain di sisi sebelah utara kota Bangkok. Menikmati kota tua Ayuttaya dengan sepeda, menjelajahi waktu kembali ke 200 tahun silam, membayangkan seperti apa wujud asli reruntuhan di sana. Mengagumi berbagai Pagoda yang bediri kokoh melewati zaman, berkunjung ke desa hingga berpura-pura menjadi penghuni Istana Musim Panas Bang Pa-In. Saya  sadar dengan bobot tubuh  yang besar, tentu saya akan kehabisan napas ketika mengayuh sepeda. Tetapi, saya yakin akan mendapatkan banyak cerita di lokasi yang menjadi situs pusaka dunia versi Unesco ini. Paket yang ditawarkan oleh AirAsiaGo ternyata sudah termasuk penjemputan dan makan siang sehingga kami tak perlu merisaukan bagaimana cara menuju kota tua Ayuttaya.

Kota Tua Ayuttaya, www.airasiago.co.id


“Karena saya tahu kamu pasti kelelahan setelah bersepeda seharian, bagaimana jika kita ambil paket petualangan jajan pinggir jalan untuk malam harinya?” Usul Angga. “Menarik, tapi rasanya saya tak sanggup lagi berjalan.” Jawab saya. "Hei, ini akan menyenangkan. Surga makanan kecil, ada pemandunya dan naik tuk-tuk,” lanjut Angga. 

Saya segera membaca paket yang tertera di www.airasiago.co.id tersebut dan segera menyetujuinya. Bayangkan saya akan diajak keluar masuk lorong sempit dengan tuk-tuk. Lalu menjelajahi pasar Saphan Khao dan Phra Athit Road yang memiliki banyak penjual jajanan khas. Melihat gambarnya pun ternyata mampu membuat saya menteskan liur. Sate sosis, bakso ikan gilling, roti tradisional Bangkok dan menutup hari dengan  bersantai sejenak di tepian sungai Chao Praya. Ah,  Bangkok ternyata memiliki kehidupan malam yang menarik, pikir saya.

Jajanan pinggir jalan Bangkok, www.airasiago.co.id


“Kalau begitu hari ke-3 kita harus ke pasar apungnya,” kata saya.
“Apa menariknya, di Banjarmasin kan juga ada,” kata Angga dengan muka mengesalkan.

“ Satu,  pasar terapung Damnoen Saduak ini lokasi syutingnya City Hunter.” Kataku sambil menyebutkan sebuah drama favorit. “Dua. Pasar tradisional selalu menampilkan hal-hal otentik dari sebuah daerah,” sambung saya lagi.

Damnoesn Saduak memang berada agak sedikit di luar kota Bangkok tetapi dengan mengambil paket, kami tak perlu risau mengenai transportasi. Penjemputan akan dilakukan di Hotel. Mobil akan membawa kami melihat gaya hidup masyarakat di pedesaan sepanjang distrik. Melihat proses pembuatan gula dan cerita mengenai aliran sungai Damoean Saduak. Bukankah hal paling menyenangkan adalah berinteraksi dengan orang lokal. Akan ada banyak cerita dari interaksi yang tercipta. Tak lupa, menaiki sampan dan menyusuri sungai sambil melihat suasana pasar serta menemukan harta karun tak terduga yang tersimpan diantaranya.


Pasar Terapung, www.airasiago.co.id


Kembali ke Bangkok, tentu saja Chatuchak Weekend Market adalah pemuas dahaga belanja yang sempurna untuk didatangi. Membeli sedikit oleh-oleh untuk orang kantor dan keluarga adalah agenda yang cukup penting. Sedikit sogokan, agar mudah mendapatkan ijin untuk perjalanan selanjutnya.



“Hei, ternyata merencakan perjalanan bisa semenyenangkan ini” Kata Angga. Saya mengamininya. Merencanakannya saja sudah membuat bahagia bagaimana nanti melakukannya. Bangkok adalah kota yang ramah untuk wisatwan, kota tempat mimpi kami berada. Mimpi untuk menginjakkan kaki di negeri lain, dan mimpi untuk melakukan perjalanan dengan sahabat. 

***


Artikel ini diikutsertakan pada kompetisi #AAGOMakeItReal . Kamu juga bisa mengikuti lomba ini dengan informasi lengkap di sini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar