Rabu, 05 Desember 2012

komunitas - haruskah menjadi persaingan


Ok udah lama gw gak nulis nih. Semalem sih sempet di sentil sama deli dan ade, untuk gw bs mulai menulis lg. Nah masalahnya adalah ketika sudah berada di depan si kompie atau pas buka blog, penyakit gw suka tiba2 dateng dengan suksesnya, iya gw suka ngeblank aja, gak tau mau nulis apa.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. nah kan bener ngeblank lagi hehehhehehhe

Kata deli dan ade, gw bisa mulai nulis dari hal-hal kecil yang terjadi di keseharian gw, dan okelah gw coba.
Gw adalah termasuk orang yang gak bs diem, gak betah dirumah lebih tepatnya atau bisa dibilang juga makluk yang benar2 sosial karna gw suka banget bersosialisasi. Salah satunya dengan mencoba aktif di beberapa komunitas. Walau gak bs dipungkiri ketika lg focus banget di satu komunitas, nah komunitas yang lain pasti dianggurin dulu deh (ini gak boleh ditiru yah). Bersosialisasi ini gak trebatas pada dunia nyata, dalam duni maya pun gw kerap ikutan atau lebih tepatnya mengikuti fb beberapa komunitas walau mungkin gw sendiri gak pernah ngongol dalam kegiatan2 mereka hehhehehhehe.
Akhir2 ini gw perhatiin kok yah persaingan antar komunitas apalagi yang sejenis itu semakin memprihatinkan, (ok gaya bahasa gw sok serius nih hehehhe). Ada 2 kejadian yang yah gw sebagai orang awam Cuma bisa cengar-cengir aja sih.

1.    1.   Gw ini ikut di sebuah komunitas yang berbasis sejarah. Jadi kumpulan orang2 yang mencoba mengenal negrinya dengan belajar sejarah, kegiatan nya banyak. Komunitas gw yang ini sekarang lg diserang oleh pihak2 lain dengan berbagai macam cara. Banyaknya sih lewat dunia maya. Ada orang2 yang tidak senang dengan keberadaan komunitas gw ini serta berbagai rules yang ada di dalamnya. Awalnya sih temen2 gw pada diem, dan gw juga. Masalahnya apa, gw gak bs cerita karna ini agak sensitive deh. Intinya sampai saat ini penyerangan atau intimidasi di dunia maya masih terus berlanjut. Sakit.. ya iyalah. Sebagai orang yang tau banget seluk beluk ini komunitas gw sakit. Apalagi ketika intimidasi itu sudah beranjak ke ranah dunia nyata. Ada teman gw yang bahkan di pukul dan di caci maki dengan kata-kata yang tidak pantas, itu bikin   gw  tambah sakit. Tapi ya sudahlah ya. Toh kebenaran akan muncul dengan sendirinya. Biarkanlah mereka menggonggong dan kami pun akan tetap berlalu..

2.    2.   Kejadian ini gak menyangkut komunitas yang gw ikutin sih. Kejadiannya 2 hari yang lalu. Gw yang lagi iseng buka-buka wall komunitas lain sebut saja komunitas A, akhirnya ngeliat yang namanya perang statement. Cerita nya gini, ada sebuah komunita berbasis budaya di kota Bogor (komunitas B) yang mengadakan trip ke sebuah lokasi. Nah si pentolan komunitas C (sebuah komunitas berbasis budaya di kota Jakarta) ikut mendaftar lalu tidak ada konfirmasi lagi apakah jd ikut atau tidak. Kemudian si komunitas C membuat trip ke lokasi yang sama pada tanggal yang sama pula, bedanya komunitas C menarik bayaran yang gak mahal sih sebenernya sedangkan komunitas B tidak menarik biaya. Entah siapa yang benar dan siapa yang salah. Postingan-postingan pun berkembang menjadi polemik. Komunitas C berdalih bahwa ia sudah mempunyai surat ijin kunjungan terlebih dahulu dibanding komunitas B sedangkan komunitas B merasa mereka duluan yang mempunyai acara itu. Gw sih jujur aja gak peduli siapa yang benar dan siapa yang salah. Cuma cukup disayangkan lah jika hal-hal tersebut kemudian menjadi konsumsi public dan bisa dibaca siapa aja, apalagi lucunya perang statement itu dilakukan di wall nya komunitas A. nah hubungannya dimana coba wakakkakakakkaka

Sangat disayangkan jika media social yang seharusnya menjadi wadah bersilahturahmi kemudian digunakan untuk saling bersaing dan perang apapun itu namanya. Apalagi komunitas. Bukankah komunitas adalah tempat orang-orang yang mempunyai hasrat dan hobby yang sama. Tempat dimana kita bisa sharing apapun tentang kesukaan kita. Setiap komunitas pasti sudah punya penggemarnya masing-masing. Kembalilah kepada tujuan awal pembentukan komunitas itu tanpa harus merasa harus bisa melebihi komunitas lain. Bukankah tidak pernah ada komunitas yang paling baik, karna setiap komunitas punya caranya masing2.

“ Setiap komunita itu punya rule dan regulation yang mungkin berbeda. Jika memang masih ingin berada di komunitas itu maka patuhilah, jika tidak maka pergilah, tanpa harus menjelek-jelekan komunitas itu”



3 komentar:

  1. banyak masalah personal yang kemudian mengatasnamakan masalah komunitas..
    ideologi personal diatasnamakan ideologi komunitas..

    berkomunitas, tapi dirinya masih hidup untuk dirinya sendiri..

    BalasHapus