Selasa, 13 Maret 2012

sistem pemesanan tiket kereta api untuk Rombongan kelas Ekonomi ini membunuhku

Di bulan Maret ini akan ada tanggal merah di hari Jumat tanggal 23 yang itu berarti adalah long weekend. Untuk seorang pejalan seperti saya long weekend adalah anugrah tersendiri, karena pastinya bisa ngetrip ke daerah yang sedikit lebih jauh. 

Berdasarkan pengalaman long weekend terdahulu (januri 2012) maka untuk trip longweekend kali ini gw pun mempersiapkannya sebaik mungkin. Terutama soal angkutan. Gw berencana untuk naik kereta Progo jurusan Jogjakarta dimana disana gw akan bergabung dengan teman-teman Jogja Heritage menelusuri beberapa kota seperti Lasem, Rembang dan Kudus. Ternyata yang mempunyai tujuan jogja bukan gw saja ada beberapa teman yang juga berencana menghabiskan liburan di jogja maka gw pun mengusulkan untuk bergabung saja dan mencoba mencari tiket dengan menggunakan surat rombongan.

Setelah kasak kusuk terkumpullah 18 Orang yang akan ke Jogja dan juga 11 Orang yang akan ke Semarang.
Hari ini pun gw menyempatkan diri ke Stasiun ***** untuk mencoba mencari tiket rombongan. gw gak sendiri tapi ditemanin yangga dari BPC dan juga dyan. 

Tiba di stasiun ***** kami pun menuju ruang Custumer servis. setiba nya disana kami diminta untuk menyerahkan surat tersebut ke bagian TU yang terletak di peron 1. Kami pun menuju kesana dan diminta untuk menunggu mengingat masih jam istirahat, dan menunggulah kami di luar sambil ngobrol-ngobrol.

Setengah jam kemudian kami dipersilahkan untuk masuk. Didalam kami bertemu dengan seorang Ibu-ibu berjilbab dan kepadanyalah surat permintaan tiket untuk rombongan kami serahkan. Beliau kemudian mengembalikan surat tersbeut dengan disertai ucapan treimakasih dan penjelasan bahwa sebenarnya untuk rombongan itu minimal adalah 20 orang jadi sebaiknya kami mencari orang lagi sampai dapat 20 dan merubah surat tersebut lalu datang kembali keesokan harinya, intinya sebelum H-7.

Kami pun keluar stasiun dan segera berdiskusi. Akhirnya kami mengambil keputusan untuk membeli tiket ke jogja sebaanyak 20 lembar, yang 18 buat rombongan sisanya akan kami jual saja. Saat itu pertimbangannya adalah lebih mudah menjual sisa tiket daripada mencari tiket. Sedangkan untuk teman-teman yang akan menuju Semarang, kami hanya memberi tau perkembangannya saja lalu kami serahkan keputusan kepada mereka. Setelah itu berangkatlah gw dan dyan menyusuri jalanan sekitar senen untuk mencari warnet yang bisa ngeprint juga.

Kami mendapati sebuah warnet didalam sebuah kompleks perumahan. Untung saja sih karna agak sulit menemukan warnet di daerah sana. Kami pun mendapat kabar jika teman-teman yang akan ke semarang mengalihkan tujuan ke Jogja jadi bisa menggunakan satu buah surat saja dengan total tiket berangkat 28 dan pulang 20 orang. Beres ngeprint, kami pun bergegas kembali ke stasiun.

Tiba di stasiun langsung menemui Yangga dan kembali meuju ruang TU. Disana kami kembali menemui ibu tersebut yang cukup terheran-heran karna cepatnya kami mendapatkan tambahan orang. Setelah dijelaskan kalau tambahan orang itu berasal dari teman-teman kami yang tadinya mau menuju Semarang akhirnya beliau menerima surat terebut dan memberikannya kepada seorang Bapak-Bapak.

Bapak itu pun menerima dan kemudian tersenyum sambil berkata " loh kamu gak ngasih tau perarturannya yah" 

Sebenarnya ucapan tersebut bukan buat kami tp kok yah tiba2 jadi bad feeling nih. Kami pun diajak ke ruangan si Bapak ini. Di sana kami pun di berikan wejangan Panjang lebar yang intinya sih MENURUT PERATURAN untuk Long weekend, libur lebaran dan hari raya, pengajuan surat rombongan TIDAK DIPERBOLEHKAN. 

Mendengar hal itu sontak gw dan yangga langsung lemes di tempat. Tapi kami pun masih mencoba melobi dengan berbagai macam kata, dan kalimat tapi tetep saja si Bapak tidak bergeming. Kata si Bapak satu-satu nya cara adalah jika Direksi atau kepala DAOP mengijinkan maka dia pun akan segera memprosesnya, atau gw merubah tanggal keberangkatan dan kepulangan.

Setelah puas ngasih wejangan kami pun dipersilahkan keluar ruangan dengan membawa kembali surat kami. Kecewa banget itu sih jelas. Tapi Yangga mengajak saya dan dyan untuk menghadap kepala DAOP esok hari. yah di coba ajalah dulu.

Cuma disini gw ngerasa kecewa ajah. Peraturannya bener2 gak jelas. Kalo emang gak bisa kenapa gak sejak awal ajah dikasih tau sehingga gw gak perlu bolak balik kesana dan itu ngabisin waktu ajah. 

Selain itu gw teringat saat longweekend di bulan januari. Dimana saat itu gw dan dyan mengajukan surat juga tapi H-3 di dalam Custumer Servis gw dna dyan dikasih tau seperti ini:

" Jangankan 16 orang yang ratusan ajah saya kasih tuh liat ajah di papan tulis, asal pengajuan suratnya itu H-10, kalo cuma 16 sih kecil bagi saya tp kalo sudah H-3 ya tetap tidak bisa"

Saat itu gw pun melihat dengan mata kepala gw sendiri di papan tersebut tertulis ada rombongan dari A dan rombongannya terdiri dari lebih 200 orang. Ada juga rombongan B yang tiketnya puluhan. Yah saat itu sih gw mikir iya juga sih 16 tiket mah kecil kalo emang kita ikutin peraturannya yaitu mengajukan pas H-10. 

Tapi sekarang kok gw jd bingung. Seperti ada double standart gitu, gak ngerti gw mana yang bener maklum gw kan orang awam. Seandainya peraturan tertulis tersebut di sosialisasikan mungkin gw gak akan sekecewa ini atau sejak awal gw menemui Custumer Service sudah dikasih tau demikian, gw pasti gak akan sekecewa ini. 

Sekarang mungkin yang bisa gw lakukan adalah selamatkan diri masing-masing. Gw mencoba ngantri sepagi mungkin tgl 15 nanti hanya untuk diri gw sendiri. yah kalaupun ada yg mau nitip yah palingan cuma bisa 3 orang maklum ajah satu orang kan cuma bs beli 4 tiket.


4 komentar:

  1. Artikel yang sangat berguna yang dibahas dalam situs ini ... tentu akan sangat membantu bagi pembaca yang membutuhkan referensi,Salam Kenal.

    Sewa Bus Pariwisata

    BalasHapus
  2. Wah terima kasih, jadi ga jadi mau pergi rombongan. kalo prosedurnya ribet ga ketulungan gitu...

    BalasHapus
  3. sebenarnya gak ribet, cuman kitanya ga mau cari informasi dulu.

    BalasHapus
  4. Hai, terimakasih sudah membaca. Ini adalah pengalaman saya beberapa tahun lalu. Namun dengan sistem KAI yang semakin hari semakin baik, saya rasa hal seperti ini mestinya gak terjadi lagi. Jika memang memerlukan informasi mengenai tiket rombongan, coba hub call center nya saja agar lebih jelas. terimakasih

    BalasHapus