Senin, 19 Maret 2012

Museum ku sayang, museum ku ............ (isi sendiri deh)


Siapa yang sudah pernah ke Museum Taman Prasasti.. hayoo angkat tangan???? Mungkin gak banyak juga yang mengangkat tangannya. Museum ini tidaklah begitu populer jika di bandingkan dengan keberadaan museum-museum di kota tua jakarta tapi masih cukup populer dikalangan para fotografer. Yak biasanya museum ini banyak dijadikan lokasi pemotretan baik pribadi, foto tahunan, pre wed ataupun pembuatan video klip.

Kemarin saya berkesempatan mengunjungi kembali museum ini. Awalnya sih untuk survey (entah survey untuk acara apa, saya cuma diajak) tapi karena berhubung saya kesiangan maka ketika saya sampai, temen-temen sudah meninggalkan lokasi. Tinggalah saya dan billi yang kemudian iseng-iseng jalan menyusuri kembali prasasti prasasti di museum tersebut.

Adalah bekas sebuah pemakaman kuno yang telah beroperasi sejak tahun 1795. Kompleks pemakaman Belanda tersebut dikenal dengan nama Kebon Jahe Kober. Pada awalnya dipergunakan hanya untuk para bangsawan dan para pejabat tinggi Belanda. Maka tak heran bila kita menemukan nama sejumlah gubernur jenderal disana. Oh ya kita juga akan menemukan banyak makam dengan inisala huruh HK. Nah itu berarti nisan yang dipindahkan dari Holandshe Kerk (Sekarang Museum Wayang)

Beberapa Prasasti tekenal adalah prasasti / makamnya seperti dibawah ini nih:











Itu cuma sebagian kecil prasasti-prasasti disana. Untuk detilnya nanti saya tulis di postingan selanjutnya (maklum bahan guiding saya tentang museum ini masih hilang). Yang mau saya perlihatkan adalah sisi lain museum ini. 

Kebetulan saya bertemu seorang pria disana (namanya saya lupa tp dia mengenal saya, katanya pernah menjadi peserta dimana saya menjadi guide nya). Kebetulan dia sering bertandang kesana hanya untuk membaca buku dan sendirian. Biasanya dia berada disana sampai diusir sama penjaga museum itu alias sampai museum tutup. Menurutnya tempat tersebut enak untuk sekedar membaca. Memang kalo dilihat museum yang berkonsep outdoor ini dipenuhi oleh pepohonan yang menyejukkan. Sering pula terdengar suara kicau burung menemani. Dimana lagi coba bisa menemukan tempat seperti itu di tengah kota Jakarta. Namun ada yang membuat cukup miris. Museum ini tampak kurang terawat. 

Hal terbaru adalah rubuhnya sebuah patung pastur yang dahulu merupakan bagian dari sebuah nisan. Penasaan sama omongan teman yang baru saya  kenal ini, saya dan billi pun kembali berkeliling dan berikut adalah foto nisan tersebut:


Kalau yang ini foto patung pastur yang sudah jatuh:




Patung tersebut tergeletak begitu saja di sebuah jalan setapak. Kalau menurut perkiraan saya (yg ini kesoktauan saya) patung ini terbuat dari baja. Soalnya berat banget. Billi pun sempat mencoba mengangkatnya namun bergeser sedikit pun tidak. Setelah itu saya menemukan beberapa hal lain seperti di bawah ini:









Gambar diatas hanya beberapa yang tertangkap kamera Hape jadul saya saja. Banyak patung-patung malaikat yang kehilangan sayapnya atau bagian-bagian tubuh yang lain. Ada beberapa prasasti yang tercabut dan tergeletak begitu saja. Banyak pula yang kondisinya sudah retak disana sini plus banyak coret-coretan diaman-mana.

Disalah satu sudut museum terdapat sebuah rumah dari triplek seadanya yang menurut teman baru saya ini merupakan tempat penyimpanan nisan/prasasti yang tidak dipamerkan atau istilah lainnya adalah gudang, dan beginilah keadaanya:







Yak begitulah keadaan nya. Lalu bagaimana pendapatmu tentang ini?

Keisengan saya pun berlanjut dengan mengajak ngobrol salah satu penjaga museum. Sebenernya sih museum sudah tutup namun saya masih bisa mengobrol sebentar. Nama nya saya lagi-lagi lupa (tidak saya catat). Menurut beliau rubuhnya patung pastur dan beberapa nisan lain sudah terjadi sejak dua bulan lalu tepatnya ketika hujan badai disertai angin beliung terjadi. Ada rencana untuk memindahkan patung tersebut namun karena terlalu berat maka saat ini dibiarkan begitu saja. Ada rencana pula patung pastur akan kembali didirikan namun mungkin dasarnya tidaklah setinggi seperti yang sebelumnya. Untuk pembersihan biasanya dilakukan secara rutin dengan tenaga seadanya. Dan bahkan security pun mereka tidak punya. Banyak anak-anak sekolah yang sering menerobos masuk dan mencorat-coret dengan pilok dsb namun ketika ditegur, mereka malah meledek sehingga teguran dan omongan petugas pun tidak diindahkan dan lagi-lagi petugas tidak bisa berbuat apa-apa. 

Saya sempat bertanya apakah ada kemungkinan penataan ulang dari museum ini atau bahkan restorasi atau rehabilitasi, saya mencontohkan museum gedung juang dan wayang yang sudah di renovasi dan hasilnya baik. Menurut beliau rencana memang ada nantiinya akan ada jalan setapak yang nyaman buat pengunjung begitu juga akan ada penerangan yang memadai namun itu semua masih menunggu. Saat ini blue print nya sedang di godok bahkan nantinya mau di bikin air mancur segala. Sebenarnya minggu lalu dilakukan pemeliharaan dan konservasi yang dilaksanakan oleh Balai Konservasi Jakarta, yang mereka lakukan adalah memperbaiki nisan yang retak, dan membersihkan dari lumut, dan pekerjaan tersebut sudah selesai. Yah saya sih berharap pemeliharan seperti itu akan terus dilakukan kalau melihat foto-foto diatas seperti memang sangat diperlukan.

Menurut penjaga museum lagi, proses Restorasi nya akan dilakukan sekitar tahun 2014/2015 ...

Yak mari menunggu... dan berharap sampai proses tersebut dilaksanakan tidak ada lagi nisan / prasasti yang rusak... mari berkunjung ke museum ini dan mari menjaga nya bersama..

Museum ku sayang, museum ku ........................... (isi sendiri yah)


1 komentar: